RAWON,
yap siapa yang tak kenal dengan makanan satu ini. Makanan yang biasanya
disajikan dengan nasi putih berkuah coklat kehitaman dengan potongan daging
sapi dan ditaburi tauge kecil khusus untuk teman makan rawon. Bumbu rawon sendiri banyak tersedia di pasar. Sebut
saja bawang merah, bawang putih, lengkuas (laos), ketumbar, serai, kunir,
lombok, keluak, kemiri, daun jeruk, dan garam. Untuk menambah aromanya,
lengkapi dengan daun bawang merah.
Proses pembuatannya tidaklah sulit. Selain serai dan lengkuas semua bumbu dihaluskan dan ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan daging beserta daging yang sudah dipotong-potong. Untuk menghasilkan warna hitam kecokelatan khas rawon, sertakan pula keluak saat proses memasak.
Agar rasa khas rawon tetap terjaga, harus dipilih keluak yang tepat. Sebab, ada juga keluak yang memiliki rasa pahit. Oleh karena itu, perlu ketelitian saat membelinya. Biasanya, keluak dipecah dan dicicipi lebih dahulu. Selain keluak, rawon juga harus ditambah dengan daun telur asin atau tempe goreng. Rasa manis dari kuah rawon memang sangat pas jika dipadukan dengan rasa asin. Paduan lainnya yang bisa dipilih, yaitu paru goreng, empal goreng, lidah goreng, babat goreng.
Di Surabaya, persaingan usaha rawon sangatlah ketat, dari
rawon kelas lesehan kaki lima hingga kelas restoran khas masakan daerah. Meski
penjual rawon banyak, penggemarnya juga tak kalah ramai. Peminat makanan khas
ini seolah tidak pernah habis di Surabaya. Ramainya pasar rawon membuat
harganya menjadi relatif murah. Cukup dengan Rp15 ribu, pengunjung sudah dapat
menikmati rawon.
Tulisan saya kenapa jadi gak sama?
1 Response to "RAWON, si hitam manis yang asli enak"
nahlog..?
ujung2 postingnya mala nanya :D
ituh kayaknya dapet copas dulu yah ?
Post a Comment